Senin, 02 Februari 2009

Bapa mengasihi aku

Dalam suatu pemberitaan Injil,seorang penginjil sedang memberitakan perumpamaan tentang anak yang hilang, mengatakan: Allah mengasihi orang dosa didunia dan menyambut mereka kembali. Ada seorang teman,setelah mendengar ini,sangat terharu. Ternyata ia dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga yang miskin, ayahnya seorang buruh tambang. Ketika berumur belasan tahun ia pernah meninggalkan rumah Ayahnya,pergi dan menempuh kehidupan yang sangat bobrok. Suatu hari ia sakit keras,karena tidak ada keluarga,terpaksa ia pulang kerumah. Lambat laun badannya mulai pulih. Tetapi saat itu ayahnya yang sudah tua juga baru sembuh dari penyakit berat. Karena nafkah keluarga ia terpaksa bekerja. Keadaan itu membuat anak tadi berkeputusan untuk pergi merantau. Ayahnya berusaha menahan,tetapi tidak bisa. Pada hari kepergiannya, sang Ayah mengantarkannya,kemudian berkata kepadanya, "Anakku,karena dirumah sangat miskin,maka kau mau meninggalkan kami. Tetapi badanmu belum benar-benar pulih,mengapa tergesa-gesa berangkat? Asal dirumah masih ada semangkok nasi, maka masih ada bagianmu,asal di atap rumah masih ada sepotong genting,maka masih ada tempat bagimu untuk berteduh, bisakah engkau tidak pergi?" Tetapi anaknya tetap bertekad pergi. Akhirnya dengan menangis ayahnya berkata "Selamat jalan anakku,semoga Allah memberkati kamu." Ayahnya pergi dan baru berjalan beberapa langkah,tiba-tiba ayahnya berbalik kembali memanggilnya,menyalami tangan anaknya, lalu pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan satu kata pun. Saat itu sang anak merasakan ada sesuatu dalam tangannya,dibuka dan dilihatnya ternyata ada uang lima ketip. Oh,dia tahu,ini adalah hasil darah dan keringat ayahnya. Uang lima ketip ini adalah seluruh harta ayahnya,tetapi sekarang diberikan kepadanya. Dengan menahan air mata ia memandang sosok tubuh ayahnya yang kian jauh dan hilang dari pandangan. Saat itu angin dan sajur menerpa wajahnya,tetapi ia hanya merasakan hatinya membara. Kasih ayahnya membara dalam hatinya. Sambil berjalan ia berseru, "Bapaku mengasihi aku! Bapaku mengasihi aku."
Kejadian ini sudah berlalu puluhan tahun. Kini ketika ia mendengar kisah Tuhan Yesus mengatakan tentang Bapa yang penuh kasih menyambut pulang anaknya yang hilang, dia teringat kepada kasih ayahnya,ia juga merasakan kasih Bapa surgawi. Allah telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal dikasihi-Nya kepadanya, mengorbankan diri-Nya untuk menebus dosanya,betapa besar karunia ini. Pada hari itu kasih Allah telah menggerakan hatinya. Ia menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya..

ini adalah sebuah pengalaman dari sebuah buku berjudul Allah mencari manusia pencipta Watchman Nee

Tidak ada komentar: